I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Guru mempunyai cara atau strategi masing-masing di dalam
menentukan urutan kegiatan instruksional yang akan dilakukan dalam mengajar. Strategi yang dipilih berdasarkan
keyakinan dan keberhasilan yang akan dicapai pada saat mengajar. Kemudian,
strategi yang dipilih didasarkan atas intuisi, kepraktisan, atau mungkin pula
atas dasar teori-teori tertentu agar pengajaran yang dilakukan di dalam kelas
terstruktur dengan baik dan sesuai dengan kondisi kelasnya masing-masing. Untuk itu diperlukan pemahaman strategi
urutan kegiatan instruksional pada setiap mata pelajaran yang hendak diajarkan
Oleh karena itu, sebagai seorang
guru, didalam proses mengajar dituntut profesionalitas. Aktifitas pengajaran
adalah sangat penting, karena berkaitan dengan upaya mengubah, mengembangkan
dan mendewasakan peserta didik. Aktifitas pengajaran yang dikelola secara
terprogram, teratur, dan mengikuti prinsip-prinsip pegelolaan serta
kaidah-kaidah pengajaran yang baik merupakan tuntutan yang semestinya terhadap
pelaksanaan pengajaran. Dibutuhkan kemampuan dan keahlian didalam
mengatur urutan kegiatan instruksional pada saat akan mengajar mata pelajaran
yang akan disampaikan di kelas.
Kemampuan dan keahlian tersebut
yaitu keberagaman dalam memvariasikan model, metode dan media tersebut
harusnya tetap memiliki pola atau standarisai agar dapat dikatakan baik.
Terkait dengan bagaimana cara menyusun strategi instruksional yang baik inilah
penulis angkat sebagai permasalahan pada makalah ini. Adapun strategi
instruksional yang disusun berdasarkan strategi instruksional dalam model
pengembangkan Instruksional yang dikembangkan oleh Suparman (2004). Oleh
karena itu, penulis mencoba menulis makalah dengan judul pengembangan
strategi intruksional pada mata pelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah “Bagaimana
cara mengembangkan strategi instruksional untuk matapelajaran ekonomi kelas
XII.IPS pokok bahasan manajemen?”.
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
cara mengembangkan strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS
pokok bahasan manajemen.
II. Pembahasan
A. Strategi Instruksional
Dick dan Carey mengatakan bahwa suatu strategi
instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan
instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan
tersebut untuk menghasilkan hasil belajar yang akan dicapai.
Menurut Suparman (2004), bahwa
strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah ditentukan. Penulis lebih cenderung pada pengertian yang
diungkapkan oleh Suparman.
Dari beberapa
pendapat ahli tersebut diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa strategi
instruksional adalah perpaduan urutan-urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran, peserta didik, peralatan dan bahan ajar, serta waktu yang
digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang
telah ditentukan.
B. Komponen dan Subkomponen Pengembangan Strategi
Instruksional
Menurut Suparman (2004)
terdapat empat komponen utama strategi instruksional yaitu, urutan
kegiatan, metode, media dan waktu. Sedangkan Dick dan Carey dalam
suparman (2004) mengatakan terdapat lima komponen
dalam strategi instruksional yang terdiri: Kegiatan
pra-instruksional, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes, dan
tindak lanjut.
C. Komponen Urutan Kegiatan
Suparman (2004) mengatakan Komponen
urutan kegiatan dalam strategi instruksional terdiri dari pendahuluan,
penyajian dan penutup.
Subkomponen pendahuluan merupakan
kegiatan awal dari kegiatan instruksional dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap baru. Sub komponen pendahuluan terdiri dari tiga langkah berikut:
1. Penjelasan singkat tentang isi
pelajaran
Pada babak permulaan pelajaran,
peserta didik ingin segera mengetahui apa yang akan dipelajari ,
keinginantahuan tersebut akan terpenuhi bila pengajar menjelaskan secara
singkat, sehingga pada fase ini peserta didik telah mendapat gambaran secara
global tentang isi pelajaran yang akan dipelajari.
2. Penjelasan relevansi isi pelajaran
baru dengan pengalaman peserta didik
Peserta didik akan cepat mempelajari sesuatu apabila dikaitkan
dengan apa yang telah diketahui sebelumya, pada tahapan inilah peserta didik
diberikan informasi mengenai relevansi kegiatan isi pelajaran yang akan
dipelajarinya dengan pengetahuan, keterampilan atau sikap yang telah
dikuasainya.
3. Penjelasan tentang tujuan instruksional.
Pada tahapan ini peserta didik akan
mendapatkan informasi mengenai tujuan instruksional yang dikuasai peserta didik
setelah mendapatkan pembelajaran. Pengetahuan tentang tujuan instruksional akan
meningkatkan motivasi peserta didik selama proses belajarnya.
Sub komponen penyajian merupakan
inti dari pengajaran yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik.
Didalam sub komponen penyajian terdiri dari tiga langkah, yaitu:
1. Uraian
Uraian merupakan penjelasan tentang materi pelajaran
atau konsep, prinsip, dan prosedur yang akan dipelajari siswa
2. Contoh
Contoh adalah benda atau kegiatan yang
terdapat dalam kegiatan siswa sebagai wujud dari materi pengajaran yang sedang
diuraikan
3 Latihan
Latihan merupakan kegiatan siswa dalam rangka menerapkan konsep, prinsip, atau
prosedur yang sedang dipelajarinya kedalam praktik yang relevan dengan
pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Sub komponen penutup adalah urutan
kegiatan terakhir dari kegiatan instruksional. Sub komponen penutup terdiri
dari dua langkah yaitu:
1. Tes formatif
dan umpan balik
Tes formatif adalah satu set
pertanyaan untuk dijawab atau seperangkat tugas untuk dilakukan untuk mengukur
kemajuan belajar peserta didik setelah menyelesaikan suatu tahapan pelajaran.
2. Tindak lanjut.
Tindak lanjut merupakan kegiatan
yang dilakukan peserta didik setelah melakukan tes formatif dan umpan balik.
Peserta didik yang telah tuntas belajar akan melanjutkan ke bagian pelajaran
selanjutnya, dan peserta didik yang belum tuntas harus mengulangi isi pelajaran
tersebut dengan menggunakan bahan instruksional yang sama atau berbeda.
Gagne dan
Briggs (1979) dalam Suparman (2004) menyebutnya sebagai
sembilan urutan kegiatan instruksional, yaitu :
1.
Pemberian motivasi atau menarik perhatian;
2.
Penjelasan TIK;
3.
Mengingatkan kompetensi prasyarat;
4.
Pemberian stimulus (masalah, topik, konsep);
5.
Memberikan petunjuk belajar;
6.
Menimbulkan penampilan siswa;
7.
Umpan balik;
8.
Penilaian penampilan
9.
Menyimpulkan
Sebagian
pelajaran hanya menggunakan beberapa urutan kegiatan instruksional diantara
urutan kegiatan tersebut, tergantung pada karakteristik mahasiswa dan perilaku
yang ada dalam tujuan instruksional. Pengurangan dari Sembilan urutan tersebut
masih dimungkinkan sepanjang alas an secara rasional jelas.
D. Komponen Metode
Instruksional
Komponen metode
instruksional terdiri dari beberapa metode yang digunakan dalam setiap langkah
pada urutan kegiatan instruksional. Setiap langkah mungkin menggunakan satu
atau beberapa metode atau mungkin pula setiap langkah menggunakan metode yang
sama. Tidak semua metode instruksional sesuai untuk digunakan dalam mencapai
tujuan instruksional tertentu. Oleh karena itu, seorang pengembang
instruksional harus memilih metode yang sesuai untuk setiap TIK yang
ingin dicapai. Metode-metode yang dapat digunakan antara lain Metode
instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan isi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Berbagai metode
yang digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah
berbentuk penjelasan pengajar kepada siswa dan biasanya diikuti dengan Tanya
jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas.
Beberapa kelebihan metode ceramah
adalah :
1.
Guru mudah menguasai kelas.
2.
Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
3.
Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4. Mudah dilaksanakan
Beberapa kelemahan metode ceramah
adalah :
1.
Membuat siswa pasif
2.
Mengandung unsur paksaan kepada siswa
3.
Mengandung daya kritis siswa
4.
Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak
didik yang
lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
5.
Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
6.
Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
7.
Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode Demonstrasi
Metode
Demonstrasi digunakan untuk mendemontrasikan penggunaan alat atau melaksanakan
kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Kelebihan dari metode demonstrasi adalah:
1. Perhatian siswa
dapat lebih dipusatkan
2. Proses belajar
siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
3. Pengalaman dan
kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.
4. Kelebihan
metode demonstrasi sebagai berikut:
5. Membantu anak
didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda.
6. Memudahkan
berbagai jenis penjelasan.
7. Kesalahan-kesalahan
yang terjadi dapat diperbaiki melalui pengamatan dan
contoh konkret,
dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Kekurangan
metode demonstrasi adalah anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda
yang akan dipertunjukkan, kurangnya pemahaman siswa tentang kegunaan benda yang
dipertunjukkan.
3. Metode Penampilan/praktik
Metode
Penampilan/praktik berbentuk pelaksanaan praktik oleh siswa di bawah supervisi
dari dekat oleh pengajar. Untuk menggunakan metode ini pengajar harus :
1. Memberikan
penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa berpraktik.
2. Melakukan
tindakan pengamanan sebelum kegiatan praktik dimulai untuk
keselamatan
siswa dan alat-alat yang digunakan.
3. Metode
penampilan tepat digunakan bila :
4. Pelajaran telah
mencapai tingkat lanjutan.
5. Kegiatan
instruksional bersifat formal, latihan kerja, atau magang.
6. Siswa mendapat
kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke
dalam situasi
sesungguhnya.
7. Kondisi praktik
sama dengan kondisi kerja
8. Dapat
disediakan bimbingan kepada siswa secara dekat selama praktik.
9. Keterbatasan
penggunaaan metode penampilan adalah :
10. Membutuhkan
waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan berpraktik sampai
baik.
11. Membutuhkan fasilitas
dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh, dan dipelihara secara
terus menerus.
12. Membutuhkan
pengajar yang lebih banyak, karene setiap pengajar hanya dapat membantu
sejumlah kecil siswa.
4. Metode Diskusi
Metode Diskusi
adalah interaksi antara siswa dari siswa atau siswa dengan pengajar untuk
menganalisis, atau memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu. Metode
diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
1.
Mendorong siswa berpikir kritis.
2.
Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3.
Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan
masalah
bersama.
4. Mengambil satu
alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdsarkan pertimbangan yang seksama.
Kelebihan metode diskusi sebagai
berikut :
- Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
- Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
- Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
Kelemahan metode diskusi sebagai
berikut :
- Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
- Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
- Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang
menghendaki pendekatan yang lebih formal
5. Metode Studi Mandiri
Metode Studi
Mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh mahasiswa
tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini dilakukan dengan cara :
1.
Memberikan daftar bacaan kepada siswa yang sesuai dengan kebutuhannya.
2.
Menjelaskan hasil yang diharapkan dicapai oleh siswa pada akhir kegiatan
studi mandiri.
3.
Mempersiapkan tes untuk menilai keberhasilan siswa.
4.
Penerapan metode ini adalah :
5.
Pada tahap akhir proses belajar.
6.
Dapat digunakan pada semua mata pelajaran.
7.
Menunjang metode pembelajaran yang lain.
8.
Meningkatkan kemampuan kerja siswa.
9.
Mempersiapkan siswa untuk kenaikan tingkat atau jabatan.
10. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperdalam minatnya tanpa
dicampuri siswa
lain.
6. Metode Kegiatan
instruksional Terprogram
Metode
Kegiatan instruksional Terprogram menggunakan bahan instruksional yang
disiapkan secara khusus. Untuk menggunakan metode ini perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
- Siswa harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat-alat dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelajaran tersebut.
- Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan itu bukan tes. Respon yang harus dibuat siswa selama proses belajarnya dimaksudkan untuk membantu belajar, bukan untuk dijadikan dasar penilaian dalam mata pelajaran tersebut.
- Tersedia sumber yang dapat membantu siswa bila mengalami kesulitan.
- Secara periodik, siswa harus dicek kemampuannya untuk membuatnya benar-benar belajar.
Metode ini diterapkan untuk :
- Kurang mendapatkan interaksi sosial.
- Semua tahap belajar, dari permulaan sampai dengan proses akhir belajar siswa.
- Pelajaran formal, belajar jarak jauh, dan magang.
- Mengatasi kesulitan perbedaan individual.
- Mempermudah siswa belajar dalam waktu yang diinginkan.
Metode ini
memiliki kelemahan sebagai berikut :
- Bahan pelajaran yang telah dikumpulkan dengan baik membuat siswa melalui urutan kegiatan belajar yang sama. Hal ini membuat metode kurang fleksibel.
- Biaya pengembangan tinggi.
- Siswa kurang mendapat interaksi sosial.
7. Metode Latihan dengan Teman
Memanfaatkan
seorang yang telah lulus dalam latihan tertentu untuk bertindak sebagai pelatih
bagis eorang mahasiswa lain. Untuk menggunakan metode ini perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mula-mula
seorang siswa memperhatikan siswa yang lain yang telah mencapai
2. tingkat lanjut
dalam melaksanakan semua tugas di bawah supervisi pelatih.
3. Setelah
mengenal tugas tersebut, siswa dilatih dalam keterampilan
4. melakukannya.
5. Setelah lulus tes, ia menjadi
pelatih untuk siswa berikutnya.
Metode ini
dapat dilaksanakan apabila semua tahap yang membutuhkan latihan satu persatu
dan latihan kerja, latihan formal dan magang.
Metode ini memiliki kelemahan
sebagai berikut :
- Terbatasnya siswa yang dapat dilatih dalam satu periode tertentu.
- Kegiatan latihan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk memelihara kualitas.
8. Metode Simulasi
Metode ini
menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian,
atau benda yang sebenarnya. Metode simulasi adalah metode yang diberikan kepada
siswa, agar siswa dapat menggunakan sekumpulan fakta, konsep, dan strategi
tertentu. Penggunaan metode tersebut memberi kesempatan kepada siswa untuk
berinteraksi sehingga dapat mengurangi rasa takut. Metode simulasi cenderung
lebih dinamis dalam menanggapi gejala fisik dan sosial, karena melalui metode
ini seolah-olah siswa melakukan hal-hal yang nyata ada. Dengan mensimulasikan
sebuah kasus atau permasalahan, seseorang akan lebih menjiwai keberadaannya.
Kebaikan metode
simulasi antara lain adalah
1. metode ini
dapat mempelajari situasi yang nyata
2. bisa membuat
siswa belajar dari umpan balik yang datang dari dirinya sendiri
3. bisa melatih
siswa dalam mensimulasikan sesuatu sehingga siswa menjadi
lebih berani
4. siswa dapat
lebih menggunakan sekumpulan fakta dan konsep.
Kelemahan metode simulasi
antara lain
1. bagi siswa yang
penakut penerapan metode ini menjadi hal yang tidak
menyenangkan
sehingga enggan untuk bersimulasi
2. sebaliknya bagi
siswa yang pandai, dan yang senang berbicara cenderung
menguasai
proses simulasi
3. bagi siswa yang
susah mengeluarkan pendapat hal ini merupakan, metode
yang paling
menyusahkan.
9. Metode Sumbang
pendapat atau sumbang saran (Brainstorming)
Proses
penampungan pendapat dari siswa tanpa evaluasi terhadap kualitas pendapat
tersebut. Metode ini tepat digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam
mengajukan pendapatnya. Tetapi, metode ini dapat menimbulkan frustasi di
kalangan siswa, karena mereka tidak menemukan konsensus pada akhir proses
tersebut. Akan tetapi guru dapat mengambarkan bahwa yang diminta adalah
buah fikiran dengan alasan-alasan rasional.
10. Metode Studi kasus
Berbentuk
penjelasan tentang masalah,kejadian, atau situasi tertentu, kemudian siswa
ditugaskan mencari alternatif pemecahannya. Kesulitan penggunaan metode ini
adalah :
1. mendapat kasus
yang telah ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan sesuai
dengan lingkungan kehidupan siswa.
2. mengembangkan
kasus sangat mahal.
11. Metode Computer
Assisted Learning (CAL)
Metode ini
berbentuk suatu seri kegiatan belajar yang sangat berstruktur dengan
menggunakan computer. Metode ini dapat digunakan pada setiap tingkat
pengetahuan dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Kesulitan
penggunaan metode ini :
1. Pengembangan
program CAL membutuhkan biaya tinggi dan waktu lama.
2. Pengadaan dan
pemeliharaan alat yang mahal.
12. Metode Insiden
Merupakan
variasi dari metode studi kasus. Siswa dibekali dengan data dasar yang tidak
lengkap tentang kejadian atau peristiwa. Kelebihan metode ini dari metode studi
kasus adalah siswa belajar menyusun dan menyelami masalah lebih dahulu sebelum
belajar berpikir kritis untuk mencari pemecahannya.
13. Metode Praktikum
Berbentuk
pemberian tugas kepada siswa untuk menyelesaikan suatu proyek dengan berpraktik
dan menggunakan instrumen tertentu
14. Metode proyek
Berbentuk
pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara individual. Metode
ini bertujuan membentuk analisis masing-masing siswa.
15. Metode bermain peran
Berbentuk
interaksi antara dua atau lebih siswa tentang suatu topik atau situasi. Metode
sosiodrama (role playing) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
mendramasisasikan tingkah laku dalam hubungan social dengan suatu problem, agar
peserta didik dapat memecahkan masalah sosial. Metode sosiodrama adalah metode
yang bertujuan untuk mempertunjukkan suatu perbuatan dari suatu pesan yang
ingin disampaikan dari peristiwa yang pernah dilihat. Metode ini juga
menjadikan siswa menjadi senang, sedih, tertawa jika pemerannya bisa menjiwai
dengan baik. Seringkah Anda melakukan?
16. Metode Seminar
Berbentuk
kegiatan belajar bagi sekelompok siswa untuk membahas topik atau masalah
tertentu.
17. Metode simposium
Mengetengahkan
suatu seri ceramah mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu.
18. Metode Tutorial
Berbentuk
pemberian bahan belajar yang telah dikembangkan untuk dipelajari siswa secara
mandiri dan kesempatan berkonsultasi secara perodik tentang kemajuan dan
masalah yang dialaminya.
19. Metode Deduktif
Dimulai dengan
pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian disusul
dengan penerapannya atau contoh-contohnya pada situasi tertentu. Metode ini
tepat digunakan bila :
1. Siswa
telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan
dengan mata pelajaran tersebut.
2. Yang diajarkan
berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan
pengambilan keputusan.
3. Pengajar
mempunyai keterampilan mendengarkan yang baik, fleksibel, terampil mengajukan
pertanyaan, terampil mengulang pernyataan dan sabar.
4. Waktu yang
tersedia cukup panjang.
20. Metode Induktif
Dimulai dengan
pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu
konsep atau prinsip, kemudian, siswa dibimbing untuk berusaha keras
mensintetis, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran
tersebut. Metode ini tepat digunakan bila :
1.
Belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari
2.
Isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidnag yang kurang
membutuhkan
proses berpikir kritis.
3.
Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan
pembicara yang
baik, serta waktu yang tersedia singkat.
E. Komponen Media
Instruksional
Kata media
dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau
pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi
yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan
belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada
posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan
belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima
siswa diperoleh melalui media. Terjadinya belajar bermakna
ini tidak terlepas dari peran media terutama dari kedudukan dan
fungsinya. Secara umum media mempunyai kegunaan:
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu
tenaga dan daya indra.
4. menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
5. memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual,
auditori & kinestetiknya.
6. memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan
persepsi yang sama.
Sebuah media
yang efektif dan efisien serta menyenangkan tentu menjadi dambaan dan kebutuhan
untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media tersebut diperlukan beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya dalam pemilihan media.
Terdapat
beberapa pendapat dan cara dalam mengembangkan media, meskipun caranya berbeda-beda,
namun ada hal yang sepakat bahwa setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan
yang akan memberikan pengaruh kepada efektifitas program pembelajaran. Dalam
hal ini tidak ada satu media yang sempurna, dengan kata lain dapat digunakan
dalam semua situasi, semua karakteristik siswa dan semua mata pelajaran, namun
media sifatnya kondisional dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan.
Sejalan dengan
hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral
dalam proses pendidikan yang fokusnya akan memperhatikan beberapa komponen,
diantaranya :
1. Instructional
Goals, yaitu tujuan instruksional apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut. Jika kita kaitkan dengan kurikulum berbasis
kompetensi maka kita harus memperhatikan : standar kompetensi, kompetensi
dasar dan terutama indikator.
2. Instructional
content, materi pembelajaran, yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan
pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok
bahasan tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan
demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian
bahan tersebut.
3. Learner
Characteristic, familiaritas media dan karakteristik siswa. Yaitu
mengkaji
sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan dikaitkan dengan karakteristik
siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas,
ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
4. Media
selection, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan
media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah media
yang ada ataupun yang akan dikembangkan.
F. Komponen Waktu
Komponen
terakhir alam strategi instruksional adalah waktu. Waktu yaitu jumlah waktu
dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan
setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Menghitung waktu sangat
penting bagi pengajar, pengajar harus dapat membagi waktu untuk setiap langkah
dalam pendahuluan, pennyajian, dan penutup.
Penentuan
jumlah waktu bagi pengejar dan peserta didik pada setiap langkah urutan
kegiatan instruksional merupakan suatu batasan bagi pengajar dan mahasiswa
bahwa tujuab instruksional akan dapat dicapai bilamereka dapat memenuhinya.
Karena walaupun tujuan instruksional sama metode dan media yang digunakan sama,
tetapi penekanan jumlah waktu berbeda, hasilnya dapat berbeda pula.
G.
Menyusun Strategi Instruksional
Penyusunan
strategi instruksional haruslah berdasarkan tujuan instruksional yang akan
dicapai sebagai kriteria utama. Disamping itu penyusunan juga harus
mempertimbangkan engajar, waktu, biaya dan fasilitas.
Berikut ini
akan diuraikan tahapan penyusunan strategi instruksional:
1. Isilah nomor
TIK yang strategi instruksional yang akan disusun. Ini berate
pengembang
instruksional akan menyusun satu strategi instruksionaluntuk satu TIK.
2. Kolom satu
telah diisi dengan pendahuluan (berisi Deskripsi (D), Relevansi (R), Tujuan (T)
atau sebaliknya), penyajian (berisi Uraian (U), Contoh (C), Latihan (L) atau
sebaliknya) sesuai keinginan guru, dan penutup, pada kolom kedua diisi urutan
kegiatan instruksional yang sesuai untuk menghasilkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang tercantum pada TIK
3. Kolom tiga
diisidengan garis-garis besar materi yang akan diberikan oleh
pengajar dalam
setiap urutan kegiatan. Kolom 4 disikan tentang metode yang digunakan, kolom5
tentang media yang akan digunakan, sedangkan kolom 6 tentang waktu yang
dibutuhkan.
Tabel 1. Tabel
Komponen Utama dan Subkomponen
dalam strategi
instruksional
Urutan
kegiatan instruksional
|
Metode
|
Media
|
Waktu
|
|
Pendahuluan
|
Deskripsi Singkat:
Relevansi:
TIK/Tujuan Pembelajaran:
|
|||
Penyajian
|
Uraian:
Contoh:
Latihan:
|
|||
Penutup
|
Tes Formatif:
Umpan Balik:
Tindak Lanjut:
|
H. Mengembangkan
Strategi Instruksional Matapelajaran Ekonomi Kelas XII.IPS Pokok Bahasan
Manajemen
Setelah memahami uraian teori
yang telah penulis kemukakan, maka penulis akan membuat strategi instruksional matapelajaran ekonomi
kelas xii.ips pokok bahasan manajemen yang dimulai dari merumuskan TIK, sebagai
berikut
Tabel
1. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK 1 : Menjelaskan pengertian badan usaha.
Siswa dapat
menjelaskan pengertian badan usaha secara umum dengan runtut dan benar .
Maka siswa paling sedikit benar 90% jika, diberikan soal jelaskan pengertian
badan usaha.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
a.pengertian badan usaha
b.menjelaskan kesatuan yuridis
dan ekonomis dalam badan usaha.
|
Ceramah
|
ambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Setiap lembaga yang sah di
indonesia mempunyai izin yang disebut dengan memiliki badan hukum dan
bertujuan mencari keuntungan serta
memberikan pelayanan kepada masyarakat
|
Ceramah
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa dapat menjelaskan pengertian badan
usaha secara umum dengan runtut dan benar . Maka siswa paling sedikit
benar 90% jika, diberikan soal jelaskan pengertian badan usaha
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
a.pengertian badan usaha
b.pengertian kesatuan yuridis
dan ekonomis
|
Ceramah dengan kombinasi Tanya
jawab.
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Badan usaha yang ada di
sekitar lingkungan siswa-siswi dan yang ada di indonesia.
|
Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
5
|
|
Latihan
|
Jelaskan pengertian badan
usaha dan unsur kesatuan yang terdapat didalam pengertian badan usaha.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Berupa Quiz dengan pertanyaan
jelaskan pengertian badan usaha secara runtut dan benar.
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
5
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan latihan berupa menjelaskan pengertian badan usaha beserta gambar
badan usaha, yang didapat melalui surat kabar.
|
Ceramah dan Pekerjaan Rumah
(PR)
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
50
|
Tabel
2. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK 2 : Menjelaskan jenjang
manajemen.
Siswa
dapat menjelaskan jenjang manajemen dengan runtut dan benar. Jika diberikan tes
mengenai jelaskan jenjang manajemen, maka siswa paling sedikit benar 90%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
a.pengertian manajemen
(manajemen sebagai seni, ilmu pengetahuan dan proses)
b.menjelaskan tingkatan
manajemen.
c.menjelaskan tingkatan
manajemen dalam organisasi (berdasarkan golongan).
|
Ceramah
|
Gambar tingkatan manajemen dan
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Di dalam manajemen organisasi
seperti sekolah, perangkat desa ataupun organisasi lainnya mempunyai
tingkatan manajemen yang bertujuan sebagai pembagian kerja yang jelas.
|
Ceramah
|
Gambar tingkatan manajemen dan
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa
dapat menjelaskan jenjang manajemen dengan runtut dan benar. Jika diberikan
tes mengenai jelaskan jenjang manajemen, maka siswa paling sedikit benar 90%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
a.pengertian manajemen
(manajemen sebagai seni, ilmu pengetahuan dan proses)
b.menjelaskan tingkatan
manajemen.
c.menjelaskan tingkatan
manajemen dalam organisasi (berdasarkan golongan).
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Gambar tingkatan manajemen dan
buku pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Tingkatan manajemen yang ada
di sekolah, OSIS dan ekstrkurikuler lainnya.
|
Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
5
|
|
Latihan
|
Jelaskan tingkatan manajemen
yang dimulai dengan pengertian manajemen terlebih dahulu.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Berupa Quiz dengan pertanyaan Jelaskan
tingkatan manajemen yang dimulai dengan pengertian manajemen terlebih dahulu.
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
10
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan latihan berupa menjelaskan pengertian manajemen dan tingkatan dalam manajemen beserta buatlah
gambar tingkatan dalam manajemen di karton, masing-masing kelompok 1 gambar.
|
Ceramah
dan tugas kelompok.
|
Lembar kerja siswa
Karton (tugas kelompok)
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
50
|
Tabel
3. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK
3 : Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen.
Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip manajemen secara
runtut dan benar. Jika diberikan tes mengenai prinsip-prinsip maanjemen, maka
paling sedikit siswa benar 70%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
a. Pengertian prisip-prinsip
manajemen
b.14 prinsip-prinsip manajemen
menurut Henry Fayol.
|
Ceramah
|
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Organisasi yang baik,
mempunyai prinsip-prinsip atau petunjuk dalam melakukan manajemen agar
menghasilkan sebuah keputusan yang baik bagi semua anggota organisasi
|
Ceramah
|
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip manajemen
secara runtut dan benar. Jika diberikan tes mengenai prinsip-prinsip
maanjemen, maka paling sedikit siswa benar 70%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
a.pengertian prinsip-prinsip
manajemen.
b.14 Prinsip-prinsip manajemen
menurut Henry Fayol.
|
Ceramah
Diskusi
|
buku pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Prinsip-prinsip dalam
manajemen merupakan sebuah petunjuk dalam memutuskan sesuatu, agar sesuai
dengan situasi yang sedang terjadi.
Contoh: pembagian kerja sesuai
dengan kompetensi ijazah terakhir.
|
Diskusi
|
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
10
|
|
Latihan
|
Jelaskan 14 prinsip-prinsip
manajemen menurut Henry Fayol dengan bahasamu sendiri.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Berupa Quiz dengan pertanyaan
jelaskan Jelaskan 14 prinsip-prinsip manajemen menurut Henry Fayol.
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
5
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan latihan berupa menjelaskan 14 prinsip-prinsip manajemen menurut
Henry Fayol dengan bahasamu sendiri
|
Ceramah dan PR
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
60
|
Tabel
4. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK 1 : Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen
menurut para ahli.
Siswa dapat menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen menurut para ahli dengan runtut dan benar. Jika diberi tes, jelaskan
fungsi-fungsi manajemen menurut ahli, maka paling sedikit siswa benar 75%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
a.pengertian fungsi manajemen
b.menjelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut ahli.
|
Ceramah
|
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan maka para manajer harus menerapkan fungsi-fungsi manajemen
seperti merencanakan apa yang harus dilakukan.
|
Ceramah
|
buku pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa dapat menjelaskan
fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli dengan runtut dan benar. Jika
diberi tes, jelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut ahli, maka paling
sedikit siswa benar 75%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
a.pengertian fungsi manajemen
b.fungsi-fungsi manajemen
menurut ahli
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Dalam kehidupan sehari-hari
siswa-siswi mempunyai fungsi manajemen pribadi masing-masing dalam hal
belajar seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan,
agar mencapai tujuan dari belajar yaitu mendapat hasil belajar yang baik.
|
Ceramah kombinasi Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
5
|
|
Latihan
|
Jelaskan fungsi-fungsi
manajemen menurut para ahli.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Berupa Quiz dengan pertanyaan
jelaskan pengertian badan usaha secara runtut dan benar.
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
5
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan latihan berupa menjelaskan pengertian fungsi manajemen dan
jelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli.
|
Ceramah dan PR
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
50
|
Tabel
5. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK 5 : Pengelompokkan badan usaha.
Siswa dapat membuat pengelompokkan mengenai badan usaha.
Jika diberikan tes mengenai tuliskan pengelompokkan mengenai badan usaha, maka
paling sedikit siswa benar 70%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
Pengelompokkan badan usaha
1.berdasarkan kegiatan yang
dilakukan.
2.berdasarkan kepemilikan modal.
3.berdasarkan wilayah.
|
Ceramah
Kombinasi tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Agraris, ekstratif merupakan
badan usaha berdasarkan kegiatan usahanya, dikarenakan kegiatan usahanya
bergerak pada bidang pertanian dan pengambilan bahan baku dari alam.
|
Ceramah
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa dapat membuat pengelompokkan mengenai badan
usaha. Jika diberikan tes mengenai tuliskan pengelompokkan mengenai badan
usaha, maka paling sedikit siswa benar 70%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
Pengelompokkan badan usaha
1.berdasarkan kegiatan yang
dilakukan. (agraris, ekstratif,
industri, perdagangan dan jasa)
2.berdasarkan kepemilikan modal.
(Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Campuran).
3.berdasarkan wilayah (penanaman
modal dalam negeri dan penanaman
modal asing).
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Badan usaha agraris seperti
PT.PN VII, ekstratif seperti PT.BA dan lain-lain
|
Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
10
|
|
Latihan
|
Pengelompokkan badan usaha
1.berdasarkan kegiatan yang
dilakukan. (agraris, ekstratif,
industri, perdagangan dan jasa)
2.berdasarkan kepemilikan modal.
(Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Campuran).
3.berdasarkan wilayah (penanaman
modal dalam negeri dan penanaman
modal asing).
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Pengelompokkan badan usaha
1.berdasarkan kegiatan yang
dilakukan. (agraris, ekstratif,
industri, perdagangan dan jasa)
2.berdasarkan kepemilikan modal.
(Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Campuran).
3.berdasarkan wilayah (penanaman
modal dalam negeri dan penanaman
modal asing).
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
5
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan PR berupa pengelompokkan badan usaha
1.berdasarkan kegiatan yang
dilakukan. (agraris, ekstratif,
industri, perdagangan dan jasa)
2.berdasarkan kepemilikan modal.
(Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Campuran).
3.berdasarkan wilayah (penanaman
modal dalam negeri dan penanaman
modal asing).
.
|
Ceramah dan PR
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
50
|
Tabel
6. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK
6 :
Memberikan contoh peran badan usaha dalam perekonomian
indonesia. Siswa dapat memberikan contoh
peran badan usaha
dalam perekonomian indonesia. Jika siswa-siswi diberikan tes mengenai
peran badan usaha dalam perekonomian indonesia, maka
paling sedikit siswa benar 70%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
peran
badan usaha dalam perekonomian indonesia (perang sebagai pembangunan ekonomi,
komersial dan sosial).
|
Ceramah
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Negara Amerika menjadikan
suara para pengusaha dari badan usaha bergitu berperan, oleh karena itu di
indonesia mencoba menjadikan pengusaha badan usaha mempunyai peran bagi negara.
|
Ceramah
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Memberikan contoh peran badan
usaha dalam perekonomian indonesia. Siswa dapat memberikan contoh peran badan usaha dalam
perekonomian indonesia. Jika siswa-siswi diberikan tes mengenai peran badan
usaha dalam perekonomian indonesia, maka
paling sedikit siswa benar 70%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Penjelasan mengenai:
peran
badan usaha dalam perekonomian indonesia (perang sebagai pembangunan ekonomi,
komersial dan sosial).
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
10
|
Contoh
|
Badan usaha berperan sebagai
pembangunan seperti membantu meningkatkan ekspor.
|
Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
10
|
|
Latihan
|
Tuliskan contoh peran badan
usaha dalam perekonomian indonesia.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
10
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Berupa Quiz dengan pertanyaan Tuliskan
contoh peran badan usaha dalam perekonomian indonesia
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
5
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan PR yaitu tuliskan peran badan usaha dalam perekonomian indonesia
beserta contoh.
|
Ceramah
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
50
|
Tabel
7. Strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK 7 : Menguraikan
fungsi manajemen dalam pengelolaan badan
usaha.
Siswa dapat menguraikan fungsi manajemen dalam pengelolaan
badan usaha. Jika siswa-siswi diberikan tes mengenai fungsi
manajemen dalam pengelolaan badan
usaha, maka paling sedikit siswa diharapkan benar 70%.
Kelas :
XII.IPS
|
URAIAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
|
METODE
|
MEDIA
|
WAKTU (DALAM MENIT)
|
|||
GURU
|
SISWA/i
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
PENDAHULUAN
|
Deskripsi singkat
|
Lingkup pelajaran ini adalah:
Fungsi manajemen dalam
pengelolaan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan
|
Ceramah
Kombinasi tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
Relevansi
|
Fungsi manajemen di dalam
pengelolaan badan usaha, agar badan usaha dalam menjalankan usahanya sesuai
dengan tujuan yang telah dibuat.
|
Ceramah
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
5
|
-
|
5
|
|
TIK
|
Siswa dapat
menguraikan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha. Jika
siswa-siswi diberikan tes mengenai fungsi
manajemen dalam pengelolaan badan usaha, maka paling sedikit siswa
diharapkan benar 70%.
|
Ceramah
|
White
board
|
5
|
-
|
5
|
|
PENYAJIAN
|
Uraian Materi
|
Fungsi manajemen dalam
pengelolaan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Gambar badan usaha dan buku
pelajaran ekonomi
|
15
|
5
|
20
|
Contoh
|
Dalam pengelolaan badan usaha,
fungsi manajemen perencanaan adalah menentukan apa yang akan dikerjakan, dan
strategi yang digunakan untuk menjalakan tugas.
|
Tanya jawab
|
Buku pelajaran ekonomi
|
5
|
10
|
15
|
|
Latihan
|
Uraikan fungsi manajemen dalam
pengelolaan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.
|
Quiz
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
20
|
25
|
|
PENUTUP
|
Tes Formatif dan umpan balik
|
Tes formatif:
Fungsi manajemen dalam
pengelolaan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Umpan balik:
Mengidentifikasi kesulitan
siswa-ssiwi dalam menjawab soal quiz dengan cara bertanya kepada siswa-siswi
dan menjawab bersama-sama soal quiz tersebut.
|
Tanya jawab
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
10
|
15
|
Tindak Lanjut
(follow up)
|
Setelah selesai Quiz,
dilakukan reinforcement dengan
memberikan PR mengenai fungsi manajemen dalam pengelolaan manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
|
Ceramah
|
Lembar kerja siswa
|
5
|
5
|
10
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
50
|
50
|
100
|
III. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan
makalah ini adalah cara mengembangkan
strategi instruksional matapelajaran ekonomi kelas XII.IPS pokok bahasan
manajemen terdiri atas tiga langkah sebagai berikut:
1.
Pendahuluan
a.
Deskripsi (D)
b.
Relevansi (R)
c.
TIK (T)
Urutan pada pendahuluan dapat
disesuaikan dengan keinginan guru seperti DRT, RTD, dan TDR.
2.
Penyajian
a.
Uraian (U)
b.
Contoh (C)
c.
Latihan (L)
Urutan pada penyajian dapat
disesuaikan dengan keinginan guru seperti UCL, LCU, dan ULC
3.
Penutup
a.
Tes formatif
dan Umpan balik
b.
Tindak lanjut
Daftar Pustaka
Afifudin, Nur. 2009. Pengembangan Strategi Instruksional. Diunduh dari http://begawanafif.blogspot.com/2009/02/pembg-str-inst.6-3-2012
Hernawan, dkk. 2006. Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Kamas, didik. 2011. Pengembangan Strategi
Instruksional. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/15508737/pengb-str-inst.8-3-2012
Suparman, atwi. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar