A. Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara.
Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi
yang baik sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih
maju. Setiap negara menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun
bangsa.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan penyediaan sumber belajar yang memadai, beragamnya
jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap
sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk
diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu
dibentuklah Pusat Sumber Belajar (PSB).
PSB yang baik, harus dikembangkan sesuai dengan lembaga atau
sekolah yang mempunyai PSB dengan menggunakan model-model PSB, hal ini
dilakukan agar PSB disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing
sekolah atau lembaga. Proses penyusunan model-model PSB menghendaki
adanya suatu kompleksitas dan keluasan fungsi yang ada pada PSB. Oleh karena
itu, makalah ini akan membahas mengenai model pusat sumber belajar yang
digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pemulutan Selatan.
2.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1).
Bagaimanakah model-model PSB di sekolah?
2).
Model PSB apa yang digunakan di SMAN 1 Pemulutan Selatan?
3.
Tujuan
1).
Untuk mengetahui model-model PSB yang umumnya digunakan di sekolah;
2).
Untuk mengetahui model PSB yang digunakan di SMAN 1 Pemulutan Selatan.
B. Pembahasan
1. Model-model PSB di Sekolah
Model
pengembangan struktur dan pengintegrasian perpustakaan ke dalam PSB dengan
penanggung jawab dan tugasnya dalam tiap bagian. Ada beberapa model atau tipe PSB yang dapat dikembangkan di sekolah. Tipe
PSB yang akan dikembangkan di sekolah hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pada masing-masing sekolah. Berdasarkan kompleksitas dan keluasan
fungsi yang ada pada PSB, maka tipe PSB sekolah dapat dikategorikan menjadi 4
tipe, yaitu tipe A, B, C dan D. Adapun model-model pusat sumber belajar, yaitu
sebagai berikut:
a. PSB
Berbasis Sekolah Tipe A
PSB
Tipe A merupakan PSB yang memiliki fungsi–fungsi yang paling lengkap sehingga
PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling besar dibandingkan dengan
ketiga Tipe PSB lainnya. Di samping itu, PSB Tipe A memiliki kualifikasi
ketenagaan paling tinggi dengan sarana/prasarana dan koleksi bahan ajar yang
paling lengkap.
a). Fungsi PSB
tipe A
Adapun fungsi PSB
Tipe A memiliki 5, yaitu sebagai berikut:
1)
Fungsi administrasi
Fungsi administrasi meliputi kegiatan: penyusunan rencana dan
program PSB; inventarisasi sarana dan prasarana PSB; pengadaan koleksi sumber
belajar; pengelolaan sistem informasi PSB; supervisi dan evaluasi layanan PSB dan penyusunan laporan kegiatan PSB.
2)
Fungsi pengembangan sistem pembelajaran
Fungsi pengembangan sistem pembelajaran meliputi: pelayanan konsultasi
dalam perencanaan pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam pelaksanaan
pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam evaluasi belajar; pelatihan dalam
penyusunan rencana pembelajaran; pelatihan dalam pengembangan media
pembelajaran; pelatihan dalam pemanfaatan media dan Pelatihan dalam evaluasi hasil belajar.
3)
Fungsi pelayanan dan pemeliharaan
Fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi kegiatan: pelayanan dalam
pemanfaatan bengkel kerja, misalnya otomotif, bangunan, listrik, tata boga,
tata busana, kesekretariatan, perhotelan, kesenian, keolahragaan; pelayanan
dalam pemanfaatan perpustakaan, baik cetak, maupun non cetak; pelayanan dalam
pemanfaatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi;
pemeliharaan peralatan bengkel kerja, perpustakaan, laboratorium dan
pemeliharaan peralatan produksi media.
4)
Fungsi pengembangan media
Fungsi pengembangan media meliputi kegiatan: penyusunan
bahan ajar cetak; penyusunan program multimedia pembelajaran; produksi program
audio; produksi program visual; dan produksi program audio-visual.
5)
Fungsi Pelatihan.
Fungsi pelatihan berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat pengguna.
b). Struktur Organisasi PSB tipe A
Adapun struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe A
yaitu sebagai berikut:
Gambar 1: Struktur Organisasi PSB Tipe A
Catatan: Struktur PSB ini dapat disesuaikan dengan
struktur yang ada si sekolah
c). Ketenagaan PSB Berbasis Sekolah Tipe
A
1). seorang
penanggungjawab PSB (kepala sekolah);
2). seorang
koordinator PSB;
3). seorang
tenaga administrasi;
4). seorang
ketua unit pelayanan dan pemeliharaan dibantu pengelolah
perpustakaan,
laboratorium, dan bengkel kerja sesuai kebutuhan sekolah;
5). seorang
ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang
memiliki
kompetensi di bidang desain pembelajaran, materi pelajaran, dan media;
6). seorang
Ketua Unit Pengembangan Media dibantu oleh beberapa tenaga
yang
memiliki keahlian di bidang media cetak, audiovisual, audio, grafis, dan
multimedia.
d). Sarana dan Prasarana PSB
Berbasis Sekolah Tipe A
1)
Evaluasi Produk Media;
2)
Peminjaman dan Penyimpanan;
3)
Laboratorium;
4)
Laboratorium multimedia dan internet; ..
5)
Bengkel/Praktek (untuk SMK);
6)
Pelatihan;
7)
Perpustakaan;
8)
Presentasi Media Audiovisual.
e). Peralatan Pendukung:
1)
Rak-rak buku;
2)
Lemari katalog;
3)
Meja dan kursi baca;
4)
Meja peminjaman;
5)
Meja pelayanan pengguna (front office);
6)
Meubeler berupa sofa; dan
7)
Meja dan kursi untuk petugas.
Gambar 2. Denah Ruangan PSB Tipe A
f). Peralatan Media:
1)
Peralatan Produksi Media:
a)
Kamera foto;
b)
Kamera video;
c)
Video editing;
d)
Komputer animasi;
e)
Peralatan perekam audio; dan
f)
Peralatan produksi untuk media grafis.
2)
Peralatan Penyaji (hardware):
a)
TV Monitor;
b)
VCD/DVD Player;
c)
Radio Tape Recorder;
d)
OHP;
e)
LCD;
f)
Komputer; dan
g)
Proyektor Slide.
g). Peralatan Laboratorium untuk
Biologi, Fisika, Kimia, dan Bahasa.
h). Peralatan Bengkel (untuk SMK):
1)
Bengkel bangunan;
2)
Bengkel elektronika;
3)
Bengkel listrik;
4)
Bengkel mesin; dan
5)
Bengkel otomotif.
i). Bahan Ajar (Software)
1).
Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitian, dll).
2).
Media non-cetak (audio, video, CD pembelajaran, CAI).
3).
Media realia model/tiruan, specimen.
4).
Media Grafis
b. PSB Berbasis Sekolah Tipe B
PSB Tipe B memiliki 4 fungsi, yaitu: (a). fungsi
administrasi; (b). fungsi pengembangan sistem pembelajaran; (c). fungsi
pelayanan dan pemeliharaan, dan (d). fungsi pengembangan media. Fungsi
pelayanan dan pemeliharaan meliputi kegiatan perpustakaan, laboratorium,
pemanfaatan media audio visual dan
pemeliharaannya. Sedangkan fungsi pengembangan media meliputi media cetak,
media audio visual, multimedia,
pengadaan perangkat keras dan pemeliharaannya.
a). Fungsi PSB Tipe B
a.
Fungsi Pelayanan dan Pemeliharaan meliputi:
1)
kegiatan perpustakaan;
2)
kegiatan laboratorium; dan
3)
kegiatan pemanfaatan media audiovisual dan pemeliharaannya.
b.
Fungsi Pengembangan Media meliputi:
1)
media cetak;
2)
media audiovisual;
3)
multimedia;
4)
pengadaan perangkat keras & pemeliharaannya
b). Lingkup Kerja PSB Tipe B
1).
Pengelolaan kegiatan perpustakaan;
2).
Pengelolaan kegiatan laboratorium; dan
3).
Pengelolaan kegiatan pengembangan media.
Gambar
2. Struktur Organisasi Sekolah Tipe B
c). Ketenagaan PSB Tipe B
a.
1 orang koordinator PSB.
b.
1 orang tenaga perpustakaan.
c.
1 orang tenaga laboran.
d.
3 orang pengelola kegiatan pengembangan media.
d). Sarana dan Prasarana PSB Tipe B
a.
Ruangan (perpustakaan, laboratorium, dan pengembangan media).
b.
Peralatan untuk:
1)
Perpustakaan (rak buku, katalog, perangkat komputer, TV monitor, CD/DVD player,
radio, tape recorder, OHP, dan LCD).
2)
Laboratorium (peralatan laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan materi
pembelajaran)
3)
Pengembangan Media (kamera foto, kamera video, komputer animasi, peralatan
perekam audio, peralatan produksi untuk media grafis)
e). Bahan Belajar PSB Tipe B
a.
Media Cetak (buku, majalah, surat kabar, referensi, jurnal, hasil penelitian).
b.
Media Audiovisual (kaset audio,kaset video, CD/VCD pembelajaran, multimedia)
c.
Media Visual (OHT, peta, globe, carta, realia/ model).
d.
Media grafis
c. PSB Berbasis Sekolah Tipe C
a). Fungsi PSB Tipe C
PSB berbasis sekolah Tipe C memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai berikut:
a). fungsi pelayanan dan pemeliharaan;
b). fungsi
pengembangan media, dan
c). fungsi pengembangan sistem pembelajaran.
Cakupan kegiatan untuk melaksanakan fungsi ini meliputi
kegiatan pelayanan perpustakaan, laboratorium, pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/perawatan
perangkat lunak dan keras.
b). Struktur
Organisasi
PSB berbasis sekolah tipe C merupakan satu unit kegiatan
dalam struktur organisasi sekolah di bawah koodinasi bidang kurikulum.
Koordinator PSB bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Sesuai dengan fungsi
yang dijalankan, struktur organisasi PSB tipe C adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Struktur
Organisasi PSB Tipe C
d). Lingkup
Kerja
Lingkup Kerja berbasis PSB sekolah tipe C meliputi
pengelolaan perpustakaan (pengadaan, pengolahan, peminjaman pemeliharaan media
cetak dan non cetak) dan laboratorium (penyiapan dan pemanfaatan laboratorium
untuk kegiatan praktikum sesuai dengan jenis mata pelajaran serta pemeliharaan
perangkat kerasnya).
e). Ketenagaan
Untuk mengelola PSB berbasis sekolah tipe C diperlukan
hal-hal berikut ini:
a). Satu orang koordinator PSB yang berkualitas
pendidikan minimal D3 pendidikan;
b). Seorang tenaga perpustakaan yang berkualitas
pendidikan minimal SMA;
c). Satu orang koordinator laboratorium (tenaga laboran)
yang berkualifikasi pendidikan minimal SMA.
f). Sarana dan
Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan, yaitu sebagai
berikut:
a). Ruangan (perpustakaan dan laboratorium);
b). Peralatan:
1). Perpustakaan;
2). Laboratorium.
g). Bahan Ajar
Bahan ajar terdiri dari, sebagai berikut:
a). Media cetak;
b). Media audiovisual;
c). Media visual;
d). media grasfis.
c. PSB Berbasis Sekolah Tipe D
PSB Sekolah Tipe D merupakan PSB yang memiliki fungsi
yang paling sedikit sehingga PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling
kecil, kualifikasi ketenagaan yang tidak terlalu tinggi, serta
sarana/prasarana, dan koleksi bahan ajar yang paling sedikit.
PSB berbasis sekolah Tipe D hanya memiliki dua fungsi,
yaitu pelayanan dan pemeliharaan, serta
fungsi pengembangan media. Cakupan kegiatan untuk melaksanakan fungsi ini
meliputi kegiatan pelayanan perpustakaan cetak dan non cetak.
Gambar
4. Struktur Organisasi PSB Berbasis Sekolah Tipe D
a). Ketenagaan PSB Tipe D
Jumlah
Tenaga:
1)
Seorang penanggungjawab PSB (Kepala Sekolah)
2)
Seorang koordinator PSB
3)
Seorang tenaga admnistrasi
4)
Seorang Ketua Unit Pelayanan perpustakaan cetak yang dibantu oleh pengelola
perpustakaan.
5)
Seorang Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan non cetak dibantu oleh pengelola
media non cetak.
b). Sarana dan Prasarana PSB Tipe D
a.
Sebuah ruangan yang berfungsi untuk:
1)
penyimpanan buku dan layanan perpustakaan;
2)
sekretariat; dan
3)
pelayanan audiovisual.
b.
Peralatan pendukung:
1)
rak-rak buku;
2)
lemari katalog;
3)
meja dan kursi baca;
4)
meja peminjaman; dan
5)
meja dan kursi untuk petugas.
c). Bahan Ajar (Software) PSB Tipe D
a.
Media cetak (buku, jurnal dan hasil penelitan);
b.
Media non cetak (audio, VCD pembelajaran, CAI);
c.
Media realia (model, tiruan, specimen); dan
d.
Media grafis.
2. Model PSB di SMAN 1 Pemulutan
Selatan
SMAN
1 Pemulutan Selatan terdapat di kabupaten Ogan Ilir, kecamatan Pemulutan
Selatan. Kemudian, sekolah tersebut merupakan satu-satunya SMAN yang berdiri pada
tahun 2007, jarak yang ditempuh untuk ke sekolah dari Kota Palembang kurang
lebih 60 kilometer (km) atau sekitar 2 jam apabila menggunakan sepeda motor.
SMAN 1 Pemulutan
Selatan mempunyai ruang kelas sebanyak enam kelas dan satu ruang kantor yang
didalamnya terdapat ruang kepala sekolah, ruang tata usaha dan ruang guru. Kemudian,
proses pembelajaran terbagi dalam dua shift
yaitu masuk pagi dan siang, dengan begitu tidak ada satupun ruangan dalam
keadaan kosong, sehingga di SMAN 1 Pemulutan Selatan tidak mempunyai ruangan
yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar maupun perpustakaan
sebagai sarana belajar bagi siswa-siswi, hal ini berlangsung sampai dengan
sekarang. Selanjutnya, apabila terdapat buku-buku maupun sumber belajar
lainnya, hanya diletakkan di dalam satu lemari saja, sehingga lemari tersebut
penuh dan tidak tertata dengan rapi, hal ini terjadi karena belum adanya pengelola dan rendahnya kesadaran dari
guru-guru lain untuk menjaga dan mengelola sumber belajar yang ada, sehingga banyak
sumber belajar yang terbuang, seperti koran, charta dan hasil karya seni siswa.
Oleh karena itu, dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
satupun model PSB yang digunakan di SMAN 1 Pemulutan Selatan.
Di
bawah ini tersedia foto-foto yang menggambarkan keadaan SMAN 1 Pemulutan
Selatan. Adapun foto-foto tersebut sebagai berikut:
Gambar
1. Lemari Buku
Dari gambar 1 di atas, dapat dilihat
sebuah lemari buku, lemari buku tersebut adalah satu-satunya tempat penyimpanan
semua sumber belajar yang ada di SMAN 1 Pemulutan Selatan. Hal ini terjadi
karena belum terdapatnya perpustakaan di sekolah tersebut.
Gambar
2. Kondisi Ruang Kantor
Dari gambar 2 di atas, menunjukkan
kondisi ruang kantor di SMAN 1 Pemulutan Selatan, yang didalamya terdapat ruang
kepala sekolah, ruang Tata Usaha (TU) dan ruang guru. Kemudian, dari gambar
tersebut, dapat dilihat adanya sumber belajar yang tidak tertata dngan rapi,
hal tersebut dikarenakan belum adanya ruangan yang layak sebagai tempat
penyimpanan.
Gambar
3. Kondisi Ruang Kelas
Dari gambar 3 di atas, menunjukkan ruang kelas yang ada di SMAN 1 Pemulutan Selatan.
Gambar
4. Kondisi Jalan Menuju SMAN 1 Pemulutan Selatan
Gambar
5. Kondisi Jalan Menuju SMAN 1 Pemulutan Selatan
Dari
gambar 4 dan 5 di atas, menunjukkan bahwa masih belum memadainya prasarana
untuk menuju ke SMAN 1 Pemulutan Selatan, sehingga hal tersebut menjadikan
kekurangan fasiltas dari sekolah tersebut.
C.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan
makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1.
Terdapat empat model-model PSB yang
biasanya digunakan di sekolah yaitu (1) model PSB berbasis sekolah tipe A, (2)
model PSB berbasis sekolah tipe B, (3) model PSB berbasis sekolah tipe C dan
(4) PSB berbasis sekolah tipe D.
2.
Dikarenakan keterbatasan sarana dan
prasarana di SMAN 1 Pemulutan Selatan, maka tidak ada satupun model-model PSB
yang digunakan di sekolah tersebut.
Daftar Pustaka
Purwanto. 2005. Jejak langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Depdiknas Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar