Assalammualaikum...

Ketika butuh sebuah bahan referensi, semoga Blog ini bermanfaat.. Wassalammualaikum

Kamis, 13 Oktober 2011

TI sebagai multimedia

TUGAS MAKALAH
SISTEM PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (MULTIMEDIA)
MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN




Disusun Oleh :

Kelas Sore A

Betyi
Luly Afrita
Mastuti
Rizki Alhairiah

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
I.Pendahuluan
A.Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Pemerintah indonesia telah bertekad untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara indonesia menikmati pendidikan yang bermutu, sebagai langkah utama untuk meningkatkan taraf hidup warga negara.
Teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi, saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc" Corel presentation yang dikembangkan oleh Corel inc" hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini.
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.
Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pembelajaran. Penggunaannya yang menempati frekwensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah mernberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada terori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam berbagai aspek.
Akhir-akhir ini, banyak sekolah yang bersaing secara ketat untuk memasuki era dunia pendidikan yang baru, yang mana pendidikan tidak hanya sebagai proses pemanusiaan manusia yang dilaksanakan secara biasa..
Saat ini sekolah-sekolah mencoba menerapkan unsur-unsur teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pendidikannya, baik dalam segi pembelajaran maupun dalam segi managemen pendidikan di sekolah tersebut.Beberapa Komponen utama sekolah berbasis TIK setidaknya terdiri dari: (1) Konten dan Kurikulum, (2) Proses Pembelajaran, (3) Sarana dan Prasarana, (4) Kompetensi SDM Sekolah, (5) Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah, (6) Infrastruktur dan Suprastruktur.
B.Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1.      Apakah perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menggeser sistem pendidikan konvensional?

 
C.Tujuan
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa sistem pendidikan berbasis TIK memberikan penyelarasan terhadap sistem pembelajaran konvensional.


II.Pembahasan
A.Pengertian Sistem
            Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan dan sangat kompleks namun memiliki tujuan besar yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini menjadi agenda penting dan strategis bagi setiap bangsa dan Negara, karena dengan sumber daya manusia berkualitaslah sebuah Negara mampu untuk bertahan dan beradaptasi dalam setiap perubahan kehidupan serta melanjutkan pembangunan-pembangunan jangka panjang dan penuh ketidakpastian.
            Sistem Pendidikan Nasional dapat dijelaskan dengan dua pengertian yaitu menurut fungsi dan struktur (Suparlan : 2008). Berdasarkan fungsi, Pendidikan Nasional merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan oleh institusi negara Indonesia, dalam rangka mewujudkan hak menentukan eksistensi nasional sebagai sebuah bangsa dalam bidang pendidikan  atau (right of self-determination on education). Menurut struktur, Pendidikan Nasional sebagai sistem adalah keseluruhan satuan kegiatan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam rangka menunjang ketercapaian tujuan nasional.
            Penyelenggaraan sistem pendidikan di sebuah negara memiliki perbedaan satu sama lain yang dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan negara tersebut. Hal ini menjadi sangat kompleks mengingat sebuah negara memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan sistemik.  Pengelolaan yang tidak sederhana tersebut meliputi level instruksional (ruang kelas), level administratif (sekolah), level wilayah, level nasional hingga level global. Keseluruhan level atau tahapan merupakan rangkaian proses yang kompleks namun memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan pendidikan nasional dan hal ini merupakan perwujudan dari sebuah sistem yang berorientasi pada pemecahan masalah secara efektif dan efisien.
            Dalam cakupan pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan (kesatuan organis = integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua kompo­nen tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke pencapaian tuju­an sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu. Bertolak dari identifiÂkasi sistem tersebut, akan disajikan beberapa batasan sistem untuk diarifi seperlunya, batasan sistem tersebut, adalah:
  1. Sistem adalah komposisi (susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.
  2. Sistem adalah rangkaian komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah ditetap­kan lebih dahulu. (Warijan, dkk., 1984: 1)
  3. Sistem adalah pengkoordinasian (pengorganisasian) seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.
  4. A system is an organized or complex whole; an assemblage or combination of things or parts forming a complex or unitary whole. (Johnson, Kast, dan Rosenzweig, 1973: 4).
            Pengertian dan ciri-ciri sistem atau pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisis (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisis dan sistem biotis; sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem pendidikan bersifat terbuka, yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya: sistem sekolah mudah dipengaruhi oleh situasi masya­rakatnya (supra sistemnya). Karakter sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif (dalam mencari alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.
B.Pengertian Sistem Pendidikan
            Pendekatan sistem adalah satu kesatuan dalam: (1) a way of thinking (filsafat sistem), yaitu sebuah paradigma baru dari persepsi dan penjelasan, yang diwujudkan dalam gabungan, berpikir holistik, tujuan-mencari, hubungan sebab akibat, dan proses-penyelidikan yang fokus dengan titik sasaran dapat menggambarkan suatu rancang bangun atau unsur pendekatan sistem yang akan bermanfaat dan mudah diaplikasikan pada tugas-tugas manajerial dalam konteks merumuskan strategi.
(2) a method or technique of analysis (analisis sistem), yaitu pengamatan dan pemeriksaan fenomena yang berhubungan untuk tujuan memahami cara berinteraksi dari beberapa faktor dan mempengaruhi kinerja sebuah sistem dalam periode waktu yang lama (Reigeluth). Analisis sistem menekankan pada metode berfikir dan bekerja mengenai bagaimana menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara optimal atau pendekatan yang bermanfaat pada proses pengambilan keputusan baik yang dilakukan pada tingkat manajerial maupun operasional.
(3) a managerial style (manajemen sistem), yaitu menekankan pada metode berfikir dan bekerja dengan titik sasaran pada upaya pencarian manfaat.           Manajemen sistem menggunakan metode sintesis (memadukan semua unsur dalam satu kesatuan), untuk mengintegrasikan operasi kerja melalui perencanaan operasional sehingga jaringan hubungan antar komponen menjadi jelas atau pendekatan yang berguna dalam pengelolaan organisasi-organisasi besar terutama dalam pengelolaan fungsi, proyek, atau program-program.
            Salah satu model sistem yang sangat umum adalah model ”masukan-proses-hasil”, dimana antara masukan dan hasil terdapat sebuah proses yang memiliki banyak komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem Pendidikan Nasional juga merupakan sebuah sistem yang kompleks, dimana sumber-sumber masukan dari masyarakat ke dalam sistem pendidikan nasional dapat berupa informasi, energi atau tenaga dan bahan-bahan.
            Hal ini dapat tergambar dari Sistem Pendidikan Nasional dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Pendidikan Nasional di bawah ini.
            Terdapat dua jenis masukan dalam bentuk informasi, yaitu informasi produk dan informasi operasional. Informasi produk berupa kualitas dan kuantitas peserta didik. Kualitas peserta didik meliputi identitas, latar belakang keluarga (termasuk sosial ekonomi), kemampuan, minat, dan sebagainya. Kuantitas peserta didik menyangkut jumlah keseluruhan peserta didik dalam umur siap sekolah dan mempunyai kebutuhan untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Jumlah keseluruhan peserta didik  tersebut menurut kesatuan wilayah baik provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.
            Sedangkan informasi operasional berupa sumber daya kependidikan, penghasilan nasional, penghasilan perkapita, ilmu, seni, teknologi, cita-cita nasional dan segala barang dan peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pendidikan. Di samping itu, juga termasuk informasi lingkungan meliputi sistem bio-sosial, sistem sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik.
            Adapun masukan dalam bentuk energi atau tenaga adalah energi manusia yang meliputi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan baik peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Di samping itu, diperlukan energi bukan manusia berupa listrik, gas, bensin, dan sebagainya yang dapat dipergunakan sebagai peralatan pendidikan dan administratif dalam melancarkan operasional pendidikan dan administrasi.
            Masukan berupa bahan-bahan adalah sumber-sumber Sistem Pendidikan Nasional non-manusia seperti kurikulum, buku pelajaran, sarana dan prasarana pendidikan dan administrasi, teknologi pendidikan, bangunan dan sebagainya. Di samping itu, termasuk masukan berupa penghasilan nasional dan penghasilan per kapita yang tersedia untuk membiayai seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan nasional.
            Selanjutnya, proses dalam sistem pendidikan nasional meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
  1. Tujuan pendidikan, yaitu sesuatu hal yang diharapkan dapat dicapai sepanjang proses. Tujuan pada akhir keseluruhan proses adalah tujuan umum atau tujuan nasional pendidikan. Sedangkan untuk sampai pada akhir proses, terdapat sederatan tujuan yang disebut tujuan khusus. Tujuan-tujuan ini berfungsi sebagai pengarah operasional kegiatan pendidikan.
  2. Organisasi Pendidikan, yaitu keseluruhan tatanan hubungan antar bagian-bagian dan antar unsur-unsur dalam sebuah kesatuan sistem pendidikan nasional.
  3. Masa Pendidikan, yaitu jangka waktu kelangsungan seluruh kegiatan di sebuah satuan pendidikan.
  4. Prasarana Pendidikan, yaitu segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya proses pendidikan dalam sistem pendidikan nasional.
  5. Sarana Pendidikan, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan.
  6. Isi Pendidikan, yaitu semua hal atau pengalaman yang perlu dipelajari oleh peserta didik.
  7. Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan (guru, pustakawan, teknolog pendidikan, dan sebagainya).
  8. Peserta didik, yaitu semua anak, remaja, dan orang dewasa yang terlibat dalam proses pendidikan.
            Kemudian, hasil dari proses pendidikan dapat digambarkan sebagai sejumlah orang-orang terdidik dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang secara optimal dapat dicapai oleh setiap orang. Pada akhirnya setiap individu mampi terus belajar dalam rangka meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor secara maksimal, menjadi anggota masyarakat yang baik dalam berperan sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, dan warga negara, dan menjadi hamba Tuhan yang beriman dan bertaqwa.
            Menurut Peter Senge, penyelenggaraan suatu sistem pendidikan di sebuah negara dapat digambarkan ke dalam sebuah nested system yang sistematis dan sistemik. Sistem instruksional merupakan dasar yang sangat penting dari semua komponen sistem pendidikan dan berdampak pada sistem keseluruhan. Hal ini dikarenakan, sistem instruksional atau level ruang kelas menjadi tempat pertemuan utama sebuah sistem dengan komponen ”masukan” yaitu peserta didik. Level inilah yang akan menentukan apakah tujuan pendidikan (umum dan khusus) dapat dicapai secara efektif dan efisien.
            Nested system di atas dapat diperjelas dengan peran masing-masing sistem dalam mewujudkan tujuan pendidikan.

National System
Menentukan peraturan, regulasi, standar dan pembiayaan
District System
Implementasi kebijakan, baik berupa personel, kurikulum, fasilitas, dan biaya
School System
Bertanggung jawab mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mendukung dan melakukan supervisi terhadap implementasi kurikulum dan kegiatan instruksional
Instructional System
Bertanggung jawab atas tercapainya kompetensi (pengalaman belajar) dan mengembangkan potensi-potensi peserta didik.
            Sedangkan global system menjadi bagian yang tidak berdampak langsung terhadap sistem pendidikan nasional, namun keberadaannya secara perlahan-lahan mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem pendidikan nasional. Sebagai contoh, pilar-pilar pendidikan yang dirumuskan oleh UNESCO (Learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together), lahirnya SEAMOLEC atau jaringan sistem belajar jarak jauh mampu memberikan perubahan terhadap sistem pendidikan nasional dan masih banyak lagi perkembangan global yang harus dipertimbangkan secara kritis dan tepat untuk kepentingan sistem pendidikan nasional.
C.Pengertian TIK
Teknologi merupakan unsur imperatif dalam masyarakat, bagian integral dari kehidupan, cermin kemajuan budaya - makin maju budaya, makin banyak dan beragam teknologi, ciptaan manusia untuk membantu memecahkan masalah.
Teknologi sebagai proses memberikan pengertian bahwa pendidikan juga dapat diartikan sebagai satu teknologi, karena pendidikan merupakan proses untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas. Pengertian teknologi sebagai proses menghasilkan berbagai pandangan yaitu: 1) proses tersebut harus rasional dan efisien, 2) harus menyistem, karena dalam sistem segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal lain dalam lingkungan, 3) harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif, efisien dan serasi, 4) melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, 5) mengarah pada pemecahan masalah bersama, 6) memadukan berbagai prinsip, konsep dan gagasan, dan 7) mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional maupun global) untuk mencapai tujuan.
            Teknologi juga merupakan suatu sistem dengan memiliki struktur tertentu yang dapat meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) adanya organisasi dengan hierarki tertentu, 2) adanya deferensiasi peranan para pelakunya yang tidak bebas dari nilai sosial yang berlaku, 3) tumbuh profesi baru yang masing-masing memerlukan pendidikan khusus, serta dalam melaksanakan tugas berpegang pada norma dan etika profesi, 4) adanya pengintegrasian berbagai komponen fisik dan nonfisik ke dalam suatu sistem, 5) keberadaannya sebagai subsistem dari keseluruhan sistem teknologi dan sosial-ekonomi, dan 6) adanya kerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
            TIK adalah



D.Pengertian Multimedia

E.Sistem Pendidikan TIK (multimedia) Menggeser Sistem Pendidikan Konvensional
Pembelajaran sistem konvensional merupakan sebuah sistem pembelajaran yang mengedepankan aktivitas yang didominasi oleh guru atau pengajar, pelajar bersifat pasif, diam, mendengar, dan sekali-kali memperhatikan. Namun bukan berarti sistem pembelajaran model ini tidak memiliki kelebihan, kalau kita mau kembali merenungkan apa yang kita alami di kelas beberapa tahun yang lalu dengan sistem pembelajaran tradisional, hanya dengan alat seadanya "sepasang papan tulis dan kapur tulis" ternyata juga mampu menciptakan manusia-manusia yang terdidik, memiliki wawasan pengetahuan dan keilmuan.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada yang salah dengan sistem pembelajaran tradisional atau konvensional, atau dengan perangkat pembelajaran yang seadanya, papan tulis hitam, kapur tulis, buku usang dimakan rayap, atau ruang kelas yang mirip kandang kambing, atau bahkan bangku kelas yang diisi sampai 3 orang pelajar. Selama sistem pembelajaran dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka akan mampu menciptakan pelajar-pelajar yang berilmu, jika itu masih tidak bisa, bukan karena sistem pembelajaran yang salah tapi karena individu pengguna.
Perkembangan TIK yang begitu pesat, dapat mengakibatkan sistem pembelajaran konvensional mampu menciptakan pelajar yang hebat plus terciptanya teknologi pembelajaran yang baru buah dari pembelajaran konvensional, apa lagi jadinya dan hebatnya jika pembelajaran menggunakan sistem pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), agak sulit juga membayangkan kemampuan pelajar kita jika dalam sistem pembelajaran kita sudah mampu menerapkan aplikasi TIK dalam pembelajaran, bukan saja sebagai media pembelajaran tetapi dalam bentuk sumber belajar atau apapun jenisnya.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, saya kira tinggal menunggu waktu saja sistem pembelajaran akan bergeser dari konvesional menjadi sistem modern, dimana semua hal yang berhubungan dengan pembelajaran akan termanfaatkan pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya akan berlangsung dalam kelas atau laboratorium, akan tetapi sistem pembelajaran  dapat berlangsung kapan saja dan dimana saja tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar