Assalammualaikum...

Ketika butuh sebuah bahan referensi, semoga Blog ini bermanfaat.. Wassalammualaikum

Selasa, 10 April 2012

TEORI BELAJAR CARL ROGERS


I.   Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar merupakan suatu hal yang paling vital dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga tanpa proses belajar takkan pernah ada pendidikan. Salah satu teori belajar yang biasa digunakan dalam belajar, yaitu teori humanisme. Menurut Teori humanisme, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajar harus berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelaku, bukan dari sudut pandang pengamat.
Teori belajar humanisme yang menyatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh faktor internal dirinya dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan.Menurut teori belajar humanisme, aktualisasi diri merupakan puncak perkembangan individu. Kebermaknaan perwujudan dirinya itu bahkan bukan saja dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya.
Salah satu tokoh ternama di dalam teori belajar humanisme adalah Carl Rogers, yang mengemukakan bahwa berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelaku, bukan dari sudut pandang pengamat. Bagi penganut teori humanisme, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses belajar. Oleh karena itu, agar lebih memahami teori humanisme  yang dikemukakan oleh Carl Rogers penulis mencoba melakukan penulisan makalah dengan judul Ciri Khas Teori Belajar Humanisme Carl Rogers.
B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1.      apa pengertian belajar menurut Carl Rogers?
2.      bagaimana konsep dasar teori belajar humanisme yang dikemukakan oleh Carl Rogers?
3.      apa ciri khas teori belajar humanisme yang dikemukakan oleh Carl Rogers?
C.  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      untuk mengetahui pengertian belajar menurut Carl Rogers.
2.      untuk mengetahui bagaimana konsep dasar teori belajar humanisme yang dikemukakan oleh Carl Rogers.
3.      untuk mengetahui apa ciri khas teori belajar humanisme yang dikemukakan oleh Carl Rogers.

II.  Pembahasan
A.    Profil Carl Rogers
Carl Ransom Rogers  (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8 Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari kota ke daerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu pertanian. Ia pun belajar pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary  Big Apple dan selama masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil. Meskipun belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga dengan seminarinya.
Tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan mengunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukang benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.
Tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doktor, Rogers menjadi profesor psikologi di Universitas Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan metode Client-Centered Psychotherapy. Disini dia lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
    1. kognitif (kebermaknaan);
    2. experiential ( pengalaman atau signifikansi).
Kecewa karena tidak bisa menyatukan psikiatri dengan psikolog, Rogers pindah ke California tahun 1964 dan bergabung dengan Western Behavioral Science Institute.  Kemudian Rogers mengembangkan teorinya ke bidang pendidikan. Selain itu ia banyak memberikan workshop di Hongaria, Brazil, Afrika Selatan, dan bahkan ke eks Uni Soviet.  Rogers wafat pada tanggal 4 Februari 1987. (Suprobo: 2008)
B.     Pengertian Belajar Menurut Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak. Kemudian Carl Rogers mengemukakan beberapa pengertian belajar sebagai berikut:
1) Human beings have a natural potentiality for learning; 2) Significant learning takes place when the subject matter is perceived by the student as having relevance for his own purposes; 3) Learning which involves a change in self organization - in the perception of oneself - is threatening and tends to be resisted; 4) Those learning which are threatening to the self are more easily perceived and assimilated when external threats are at a minimum; 5) When threats to the self is low, experience can be perceived in differentiated fashion and learning can proceed; 6) Much significant learning is acquired through doing; 7) Learning is facilitated when the student participates responsibly in the learning proces; 8) Self-initiated learning which involves the whole person of the learner - feelings as well as intellect - is the most lasting and pervasive; 9) Independence, creativity, and self-reliance are all facilitated when self-criticism and self-evaluation are basic and evaluation by others is of secondary importance; 10) The most socially useful learning in the modern world is the learning of the process of learning, a continuing openness to experience and incorporation into oneself of the process of change.
Terjemahan dari pengertian diatas sebagai berikut:
1) manusia memiliki potensi alami untuk belajar; 2) belajar yang signifikan terjadi ketika materi pelajaran dirasakan oleh siswa sebagai memiliki relevansi untuk tujuan sendiri; 3) pembelajaran yang melibatkan perubahan dalam organisasi diri - dalam persepsi diri sendiri - adalah mengancam dan cenderung untuk dilawan; 4) mereka belajar yang mengancam diri lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan ketika ancaman eksternal yang minimal; 5) ketika ancaman terhadap diri rendah, pengalaman dapat dirasakan dengan cara yang berbeda dan pembelajaran dapat dilanjutkan; 6) banyak pembelajaran yang signifikan diperoleh melalui lakukan; 7) belajar difasilitasi ketika siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses pembelajaran; 8) berdasarkan inisiatif sendiri belajar yang melibatkan seluruh pribadi dari peserta didik - perasaan dan juga intelektual - adalah yang paling tahan lama dan meresap; 9) kemerdekaan, kreativitas, dan kemandirian semua difasilitasi ketika kritik-diri dan evaluasi diri adalah dasar dan evaluasi oleh orang lain adalah kepentingan sekunder; 10) pembelajaran yang paling berguna secara sosial di dunia modern adalah belajar dari proses pembelajaran, keterbukaan yang terus pengalaman dan penggabungan ke dalam diri sendiri dari proses perubahan.
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah potensi alami yang dimiliki manusia yang melibatkan seluruh pribadi peserta didik berupa inisiatif  dan  terdapat proses berupa kemandirian serta kreatifitas dari peserta didik sendiri.
  1. Konsep Dasar Teori Carl Rogers
Teori yang dikemukakan Carl Rogers adalah salah satu dari teori holistik, namun keunikan teori tersebut adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya. Teori humanisme Rogers pun menpunyai berbagai nama antara lain : teori yang berpusat pada pribadi (person centered), non-directive, klien (client-centered), teori yang berpusat pada murid (student-centered),  teori yang berpusat pada kelompok (group centered), dan person to person). Namun istilah person centered yang sering digunakan untuk teori Rogers.
Rogers menyebut teorinya bersifat humanis dan lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu.

Asumsi dasar teori Rogers adalah:
-         kecenderungan formatif
segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-hal yang lebih kecil;
-         kecenderungan aktualisasi
kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya. Tiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya.
  

1.      Struktur Kepribadian

Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya: Organisme, Medan fenomena, dan self.
            A. Organisme
Pengertian organisme mencakup tiga hal:
a.    mahkluk hidup
organisme adalah mahkluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya dan merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam kesadaran setiap saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi dalam diri dan dunia eksternal;
b.    realitas Subyektif
Organisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya. Realita adalah persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku;
c.    holisme
organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
B. Medan Fenomena
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik disadari maupun tidak disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
C. Diri
Konsep diri mulai terbentuk mulai masa balita ketika potongan-potongan pengalaman membentuk kepribadiannya dan menjadi semakin mawas diri akan identitas dirinya  begitu bayi mulai belajar apa yang terasa baik atau buruk, apa ia merasa nyaman atau tidak. Jika struktur diri itu sudah terbentuk, maka aktualisasi diri mulai terbentuk. Aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan sang diri sebagai mana yang dirasakan dalam kesadaran. Sehingga kecenderungan aktualisasi tersebut mengacu kepada pengalaman organik individual, sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh, akan kesadaran dan ketidak-sadaran, psikis dan kognitif.
            Diri dibagi atas 2 subsistem :
a.         konsep diri yaitu penggabungan seluruh aspek keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individual (meski tidak selalu akurat);
b.        diri ideal yaitu cita-cita seseorang akan diri.
Terjadinya kesenjangan antara akan menyebabkan ketidak-seimbangan dan kepribadian menjadi tidak sehat.
Menurut Carl Rogers ada bebeapa hal yang mempengaruhi Self, yaitu:
1.         Kesadaran
Tanpa adanya kesadaran, maka konsep diri dan diri ideal tidak akan ada. Ada 3 tingkat kesadaran yaitu:
1.      Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan ditolak atau disangkal;
2.      Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis akan secara langsung diakui oleh struktur diri;
3.      Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi. Jika pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self), maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat diasimilasikan oleh konsep diri.
2.    Kebutuhan
Adapun yang termasuk kedalam kebutuhan menurut Carl Rogers yaitu:
a.         pemeliharaan
pemeliharaan tubuh organismik dan pemuasannya akan makanan, air, udara, dan keamanan , sehingga tubuh cenderung ingin untuk statis dan menolak untuk berkembang;
b.         peningkatan diri
meskipun tubuh menolak untuk berkembang, namun diri juga mempunyai kemampuan untuk belajar dan berubah;
c.         penghargaan positif (positive regard)
begitu kesadaran muncul, kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh orang lain;
d.        penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
berkembangannya kebutuhan akan penghargaan diri (self-regard) sebagai hasil dari pengalaman dengan kepuasan atau frustasi. Diri akan menghindari frustasi dengan mencari kepuasan akan positive self-regard.
3. Stagnasi Psikis
Stagnasi psikis terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara konsep diri dengan pengalaman yang dirasakan oleh diri organis. Ketimpangan yang semakin besar antara konsep diri dengan pengalaman organis membuat seseorang menjadi mudah terkena serangan. Kurang akan kesadaran diri akan membuat seseorang berperilaku tidak logis, bukan hanya untuk orang lain namun juga untuk dirinya. Jika kesadaran diri tersebut hilang, maka muncul kegelisahan tanpa sebab dan akan memuncak menjadi ancaman.
            Untuk mencegah tidak konsistennya pengalaman organik dengan konsep diri, maka perlu diadakan pertahanan diri dari kegelisahan dan ancaman adalah  penyangkalan dan distorsi terhadap pengalaman yang tidak konsisten. Distorsi adalah salah interpretasi pengalaman dengan konsep diri, sedangkan penyangkalan adalah penolakan terhadap pengalaman. Keduanya menjaga konsistensi antara pengalaman dan konsep diri supaya berimbang.

4.      Dinamika Kepribadian

Adapun yang termasuk ke dalam dinamika kepribadian yaitu:

1. Penerimaan Positif (Positive Regard)  Orang merasa puas menerima regard positif, kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif  kepada orang lain;
 2. Konsistensi dan Salingsuai Self (Self Consistensy and Congruence)  organisme berfungsi untuk memelihara konsistensi (keajegkan = keadaan tanpa konflik ) dari persepsi diri, dan kongruen (salingsuai) antara persepsi self dengan pengalaman;
 3. Aktualisasi Diri (Self Actualization)  →  Freud memandang organisme sebagai sistem energi, dan mengembangkan teori bagaimana energi psikik ditimbulkan, ditransfer dan disimpan. Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan peningkatan diri (enhancement).
Rogers meyakini adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orangyang mendorong orang untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial, otonom, dan secara keselutuhan semakin menuju aktualisasi diri atau menjadi Pribadi yang berfungsi utuh (Fully Functioning Person).
Ada lima ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya yaitu:
  1. terbuka untuk mengalami (openess to experience)
Orang yang terbuka untuk mengalami mampu mendengar dirinya sendiri, merasakan mendalam, baik emosional maupun kognitif tanpa merasa terancam. Mendengar orang membual menimbulkan rasa muak tanpa harus diikuti perbuatan untuk melampiaskan rasa muak tersebut;
  1. hidup menjadi (Existential living)
kecenderungan untuk hidup sepenuhnya dan seberisi mungkin pada seiap eksistensi. Disini orang menjadi fleksibel, adaptable, toleran, dan spontan.
  1. keyakinan Organismik (Organismic trusting);
orang mengambil keputusan berdasarkan pengalaman organismiknya sendiri, mengerjakan apa yang dirasanya benar sebagai bukti kompetensi dan keyakinannya untuk mengarahkan tingkah laku. Orang mampu memakai perasaan yang terdalam sebagai sumber utama membuat keputusan;
  1. pengalaman kebebasan ( Experiental Freedom).
pengalaman hidup bebas dengan cara yang diinginkan sendiri, tanpaperasan tertekan atau terhambat. Orang itu melihat banyak pilihan hidup dan merasa mampu mengerjakan apa yang ingin dikerjakannya.
  1. Kreatifitas (Creativity)
Merupakan kemasakan psikologik yang optimal. Orang dengan good life kemungkinan besar memunculkan produk kreatif dan hidup kreatif.
Jadi, dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa teori belajar humanisme yangdikemukakan oleh Carl Rogers yaitu:
1.      teori Rogers disebut humanis karena teori ini
percaya bahwa setiap individu adalah positif, serta menolak teori Freud dan behaviorisme;
2.     asumsi dasar teori Rogers adalah kecenderungan formatif dan
kecenderungan aktualisas;
6.      diri (self) adalah terbentuk dari pengalaman mulai dari bayi, di mana
diri terdiri dari 2 subsistem yaitu konsep diri dan diri ideal;
7.      kebutuhan individu ada 4 yaitu : (1) pemeliharaan, (2) peningkatan
diri, (3) penghargaan positif (positive regard), dan (4) Penghargaan diri yang positif (positive self-regard);
  1. stagnasi psikis terjadi bila terjadi karena pengalaman dan konsep diri yang tidak konsisten dan untuk menghindarinya adalah pertahanan (1) distorsi dan (2) penyangkalan. Jika gagal dalam menerapkan pertahanan tersebut konsep diri akan hancur. (Alwisol: 2004)


























D. Ciri Khas Teori Belajar Humanisme Carl Rogers
            Adapun ciri khas Teori Belajar Humanisme Carl Rogers sebagai berikut:    
No
Teori
Kata kunci
Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanisme Carl Rogers
1
Humanisme Carl Rogers dikenal dengan Self Theory.
The Reason
 Self Concept
(konsep diri)
a.   Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b.   Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c.   Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d.   Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e.   Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f.   Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g.  Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h.   Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i.    Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j.    Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.


Dari uraian tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri khas teori belajar humanisme Carl Rogers yaitu penedekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Dalam teori belajar humanisme, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan dari teori belajar humanisme Carl rogers membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

III.   Kesimpulan
Dari uraian Teori Belajar Humanisme carl Rogers, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      pengertian belajar menurut Carl Rogers adalah potensi alami yang dimiliki manusia yang melibatkan seluruh pribadi peserta didik berupa inisiatif  dan  terdapat proses berupa kemandirian serta kreatifitas dari peserta didik sendiri;
2.      konsep dasar teori belajar humanisme yang dikemukakan oleh Carl Rogers yaitu teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
3.      ciri khas Teori Belajar Humanisme Carl rogers adalah dalam membentuk kepribadian seseorang membutuhkan pengaruh peghargaan positif.




























Daftar Pustaka

Alwilsol. 2004. Psikologi Kepribadian. Bandung: Rineka Cipta
Natawidjaya, rochman. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pidarta, made. 2000. Landasan Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Rohman. 2009. Teori Carl Rogers. Diunduh dari: http://rohman.blogspot.com/2010/05/teori-car-rog. 2-3-2012

Suprobo, novina. 2008. Teori Belajar Humanistik. Diunduh dari http://novinasuprobo.wordpress.com/2008/06/15/teori-belajar-humanistik/ 6-3-2012














Tidak ada komentar:

Posting Komentar