I.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seorang peneliti harus melakukan uji homogenitas terhadap
data yang didapat dari lapangan dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi yang sama. Jika data yang di uji homogenitas adalah
homogen, maka tahap selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis, yang menggunakan
statistik parametris, sedangkan jika uji homogenitasnya tidak homogen, maka uji
hipotesis yang digunakan adalah statistik non parametris.
Setelah dilakukan uji homogenitas,
berikutnya didalam statistik, harus dilakukan uji hipotesis. Hipotesis
dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai parameter populasi. Semula istilah
hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata yaitu “hupo”
(sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Didalam penelitian dibutuhkan hipotesis yang
dijadikan dasar dugaan sementara, yang kemudian akan dibuktikan menggunakan
teori dan uji statistik yang biasa disebut uji hipotesis.
Menurut Sudjana (1992: 219) mengartikan hipotesis adalah
dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering
dituntut untuk melakukan pengecekkannya. Di dalam penelitian, hipotesis muncul
menjadi dugaan antara dua variabel atau lebih. Secara statistik hipotesis
diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan
diuji kebenarannya. Akan tetapi, tidak semua penelitian berhipotesis, tetapi
tetap harus dirumuskan masalahnya. Adanya hipotesis dinyatakan berdasarkan data
yang dikumpulkan oleh peneliti. Agar rumusan masalah dapat dijawab dan
hipotesis dapat teruji, maka keduanya harus dirumuskan dengan menggunakan
kalimat yang jelas dalam bentuk kali peetanyaan dan pernyataan. Oleh karena itu
penulis melakukan penulisan makalah yang berjudul Uji Homogenitas dan Uji
Hipotesis Suatu Data.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. “bagaimanakah
cara melakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet dan uji varians
terbesar dibanding varian terkecil”?
2. “bagaimanakah
cara melakukan uji hipotesis”?
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu:
1. untuk
mengetahui cara melakukan uji homogenitasdengan menggunakan uji Bartlet dan uji
varians terbesar dibanding varian terkecil;
2. untuk
mengetahui cara melakukan uji hipotesis.
II. Pembahasan
A. Homogenitas
1.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi,
persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa regresi untuk setiap pengelompokan
berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.
Teknik pengujian yang digunakan
adalah Uji Bartlet. Uji Bartlet dilakukan dengan menghitung x2.
Harga x2 yang diperoleh dari perhitungan (x2hitung)
selanjutnya dibandingkan dengan x2 dari tabel (x2tabel
), bila x2hitung < x2tabel
, maka hipotesis nol diterima. Artinya data berasal dari populasi yang homogen.
Jika data homogen, maka dapat dilanjutkan pengujian hipotesis dengan statistik
parametris sedangkan data tidak homogen dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis
non parametris.
2. Uji Homogenitas Pada Uji Perbedaan
Uji homogenitas pada uji perbedaan (seperti
anova) dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan
memiliki variansi yang sama. Dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam
hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari
perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Misalkan Suatu penelitian ingin
membandingkan tingkat kemandirian anak (Y) berdasarkan kelompok daerah, yaitu
pedesaan (X1), pinggiran kota (X2), dan perkotaan (X3).
3.
Uji
Homogenitas Regresi
Uji homogenitas untuk persyaratan analisis regresi
menggunakan teknik yang sama dengan uji homogenitas untuk persyaratan uji
perbedaan. Perbedaannya terletak pada cara pengelompokan data variabel terikat.
Jika pada uji perbedaan, pengelompokan data variabel terikat didasarkan pada
kelompok sampel, maka pada uji homogenitas pada uji regresi, pengelompokan data
variabel terikat dilakukan berdasarkan data variabel bebas.
4. Cara Melakukan
Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang akan
dipaparkan penulis hanya uji Barlet dan uji Varians terbesar dibanding varian
terkecil menggunakan F tabel.
1.
Uji Bartlet
Diketahui
soal 1: siswa dengan jumlah 20 orang perbandingan nilai siswa-siswi SMA yang
ada di provinsi , daerah
kabupaten dan di daerah kecamatan
di
wilayah Palembang dengan hasil sebagai berikut:
- Siswa-siswi provinsi: 82, 85, 67, 68,74, 75
- Siswa-siswi kabupaten: 70, 75, 73, 80, 84, 86
- Siswa-siswi kecamatan: 74, 76, 85, 83, 71, 76, 86, 90
Tabel 1. Perbandingan nilai siswa-siswi SMA yang ada di
provinsi, daerah kabupaten dan di daerah kecamatan di wilayah Palembang
Nilai Varians Sampel
|
Jenis Variabel:
Perbandingan Nilai
|
||
Provinsi
|
Daerah Kabupaten
|
Daerah Kecamatan
|
|
|
40,45
|
52,56
|
45,56
|
n
|
6
|
6
|
8
|
Langkah-langkah menjawab:
1.
Masukkan angka-angka
statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel uji bartlet disusun pada tabel
2 berikut:
Tabel 2. Uji bartlet
Sampel
|
db= (n-1)
|
|
Log
|
(db) log
|
1 =
|
5
|
40, 45
|
1,606
|
8,03
|
2 =
|
5
|
52, 56
|
1,720
|
8,51
|
3 =
|
7
|
45, 56
|
1,658
|
11,606
|
Jumlah
|
17
|
-
|
-
|
= 28,146
|
2.
Menghitung Varians
gabungan dari ketiga sampel:
- Menghitung log = log 46,115 = 1,663
- Menghitung nilai B = (log = 1,663 x 17 = 28,271
- Manghitung nilai hitung = (log 10). [B-
= (2,3) x [28,271 - 28,146]
= (2,3) x [0,125]
= 0,2875
- Bandingkan hitung dengan tabel, untuk
= 0.05 dan derajat kebebasan (db) = k -1 = 3-1 = 2 maka tabel = 5,991, dengan kriteria pengujian sebagai berikut.
Jika hitung
≥ tabel tidak homogen
Jika hitung ≤
tabel, homogen
Ternyata hitung <
tabel atau < , maka varians adalah homogen
Kesimpulan: analisis uji hipotesis komparatif dapat
dilanjutkan.
2.
Nilai Varians Besar
dan Kecil
Diketahui Soal 2 : perbedaan motivasi siswa yang sekolah di
provinsi, kabupaten dan kecamatan: provinsi , kabupaten , kecamatan seperti tabel
berikut:
Tabel 3. Nilai Varians Besar dan Kecil
Nilai
Varians Sampel
|
Jenis
Variabel: Perbedaan motivasi siswa yang sekolah di provinsi, kabupaten dan
kecamatan: provinsi,
kabupaten, kecamatan
|
||
|
|
|
|
|
0,85
|
0,99
|
1,55
|
n
|
11
|
12
|
12
|
Langkah-langkah menjawab:
1.
Menghitung varians
terbesar dan varians terkecil:
- Bandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
Dengan
rumus: db pembilang
=
n-1 = 12-1 = 11 (untuk varians terbesar).
db penyebut = n 1 = 11-1 = 10 (untuk varians
terkecil).
Taraf signifikansi () = 0,05, maka diperoleh F tabel = 2,94
- Kriteria pengujian:
Jika: F
hitung ≥ F tabel, tidak homogen
Jika: F hitung ≤ F tabel, homogen
Ternyata F
hitung < F tabel atau 1,82 < 2,94, maka varians-varians adalah
homogen.
Kesimpulan: analisis uji hipotesis komparatif
dapat dilanjutkan.
Dikatakan uji homogenitas yang homogen,
dapat dilanjutkan ke uji hipotes parametris dan uji homogenitas yang tidak
homogen dilanjutkan dengan uji hipotesis non parametris.
Tabel 4. Statistik
Parametris dan Non Parametris
No
|
Statistik Parametris
|
Non Parametris
|
1
|
t-test
|
Mc.Nemar test
|
2
|
Analisis varian
|
Sign test
|
3
|
Anova dua jalan
|
Wilcoxon Match Pairs test
|
4
|
Anova satu jalan
|
Chi Kuadrat dua sampel
|
5
|
Pearson Product Momen
|
Fisher Exact Probability Test
|
6
|
Uji Regresi
|
Mann-Whitney U-Test
|
7
|
Uji Regresi ganda
|
Kolmogorov Smirnov
|
8
|
Uji Korelasi Ganda
|
Test Run Wald-Wolfowitz
|
9
|
Korelasi Parsial
|
Test Cochran
|
B. Hipotesis
- Pengertian Hipotesis
Hipotesis yakni
dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah
atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan
penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil
penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga
dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi
sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari
hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari
penyelidikan-penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang
dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini mahasiswa cukup membuat konklusi dari
persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan merumuskannya dalam
bentuk statmen (pernyataan).
Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah
“Pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan
antara dua atau lebih variabel.Dari arti katanya,
hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa”
yang artinya “kebenaran” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya
disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang
menjadi hipotesis”.
Jadi hipotesis adalah
dugaan yang berkaitan dengan dua variabel yang digunakan untuk membuktikan
suatu kebenaran.
Apabila peneliti telah
mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan
dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu
di uji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan
hipotesis. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk
membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji
apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi hipotesis atau
sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
1. Menerima
keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir
penelitian).
2. Mengganti
hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
1. Perlu
di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel
akibat.
2. Adakah
data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab
itu.
3. Adanya
data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan
akibat tersebut.
Apabila ketiga hal tersebut
dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat
dalam penelitian. G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis
penting dilakukan bagi :
1. Penelitian
menghitung banyaknya sesuatu
2. Penelitian
tentang perbedaan
3. Penelitian
hubungan.
2. Kegunaan
hipotesis
1. Hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan
3. Jenis-jenis
hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang
digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis
kerja atau alternatif ,disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan
antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja
a) Jika...
Maka...
b) Ada
perbedaan antara... Dan... Dalam...
c) Ada
pengaruh... Terhadap...
2. Hipotesis
nol (null hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis ini menyatakan tidak ada
perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap
variabel Y
Rumusannya:
a) Tidak
ada perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b) Tidak
ada pengaruh... terhadap...
Saran untuk memperoleh hipotesis:
1. Hipotesis induktif, dalam prosedur induktif,
penelitian merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari
hubungan-hubungan yang diamati;
2. Hipotesis deduktif, dalam hipotesis
ini,peneliti dapat memulai penyelidikan dengan memilih salah satu teori yang
ada dibidang yang menarik minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu menarik
hipotesis dari teori ini.
4. Ciri-ciri hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang
baik:
1) Hipotesis
harus mempunyai daya penjelas;
2) Hipotesis
harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel;
3) Hipotesis
harus dapat diuji;
4) Hipotesis
hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada;
5) Hipotesis
hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
5. Menggali
dan merumuskan hipotesis
1) Mempunyai
banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang
dilaksanakan;
2) Mempunyai
kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki;
3) Mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia
dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan scates memberikan
beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
1) ilmu
pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu;
2) wawasan
serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan;
3) imajinasi
dan angan-angan;
4) materi
bacaan dan literatur;
5) pengetahuan kebiasaan atau kegiatan dalam daerah
yang sedang diselidiki;
6) data
yang tersedia;
7) kesamaan.
Sebagai kesimpulan, maka
beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan sebagai berikut :
1) hipotesis
harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik;
2) hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat
deklaraif dan berbentuk pernyataan;
3) hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan
antara dua atau lebih variabel yang dapat diukur;
4) hendaknya dapat diuji;
5) hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori.
6. Menguji
hipotesis
Menguji hipotesis sesudah
hipotesis dirumuskan , hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes
logika.
1) menarik
kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar;
2) memilih metode-metode penelitian yang mungkin
pengamatan , eksperimental, atau prosedur lain yang diperlakukan untuk menunjukkan
apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak;
3) menerapkan
metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan
apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
7. Cara Melakukan dan Bentuk Rumusan Hipotesis
Menurut tingkat
eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah
dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau
hubungan.
Contoh: Seberapa
tinggi daya tahan lampu merk X?
Maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut yaitu Daya tahan lampu merk X = 800 jam.
Hipotesis statistiknya: Ho :
= 800 jam
Ha : = 800 jam
Rumus yang digunakan yaitu:
t=
Keterangan:
t : nilai t yang dihitung, selanjutnya
disebut t hitung
X : rata-rata X
: Nilai yang dihipotesiskan
: simpangan baku
n : jumlah anggota sampel
Hipotesis
deskriptif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Uji dua pihak (two tail test)
Contoh: Ho: berbunyi
daya tahan lampu A sama dengan 8 jam.
Ha: berbunyi
daya tahan lampu A tidak sama dengan
8
jam.
Uji dua pihak dapat
digambarkan seperti gambar berikut:
Daerah penolakkann
Ho Daerah penolakkan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
Gambar 1. Uji
dua pihak
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji
dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada pada daerah
penerimaan Ho atau terletak diantara harga tabel, maka Ho diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (dari harga tabel maka Ho
diterima.
Contoh soal: Tabel
5. Contoh Soal
No
|
Angka
|
1
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
8
|
8
|
9
|
5
|
10
|
3
|
11
|
4
|
12
|
5
|
13
|
6
|
14
|
6
|
15
|
7
|
16
|
8
|
17
|
8
|
18
|
5
|
19
|
3
|
20
|
4
|
21
|
5
|
22
|
6
|
23
|
2
|
24
|
3
|
25
|
4
|
26
|
5
|
27
|
6
|
28
|
3
|
29
|
2
|
30
|
3
|
31
|
3
|
jumlah
|
144
|
Diketahui:
n : 31
: 4
X :
s= 1,81
t==
Untuk
membuat keputusan apakah hipotesis itu terbukti atau tidak. Maka harga tersebut
dibandingkan dengan t tabel. Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada
(dk) derajat kebebasan, yang besarnya adalah n-1 yaitu 31 – 1 =30. Bila taraf
kesalahan () ditetapkan 5%, sedangkan
pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua pihak, maka harga t tabel adalah
= 2,042.
Daerah penolakkan Ho Daerah penolakkan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
-2,042 -1,98 1,98 2,042
Gambar 2.
Penerapan uji dua pihak
b. Uji Satu Pihak (one tail test)
a. Uji pihak kiri
Mempunyai
hipotesis . Dengan ketentuan, bila
harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ho atau lebih kecil atau sama
dengan dari t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Uji pihak kanan
Dalam uji pihak
kanan berlaku ketentuan bahwa, bila harga t hitung lebih besar atau sama dengan
harga t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2.
Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah
pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada
sampel yang berbeda.
Contoh: Adakah perbedaan
daya tahan lampu merk A dan B?
Maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara
lampu merk A dan B.
Hipotesis statistiknya:
a. Rumusan uji hipotesis dua pihak Ho
:
Ha
:
b. Rumusan
uji hipotesis uji pihak kiri Ho :
Ho
:
c. Rumusan uji hipotesis pihak kanan Ho :
Ho
:
Tabel 6. Teknik
menguji Hipotesis Komparatif
Macam Data
|
Bentuk
Komparasi
|
|||
Dua Sampel
|
k Sampel
|
|||
Korelasi
|
Independen
|
Korelasi
|
Independen
|
|
Interval ratio
|
t-test dua
sampel
|
t-test dua
sampel
|
One way
Anova
Two way anova
|
One way anova
Two way anova
|
Nominal
|
Mc Nemar
|
Fisher Exact
Chi Kuadrat
Two Sample
|
Chi kuadrat
Cachran Q
|
Chi kuadrat
for k sample
|
Ordinal
|
Sign test
Wilcoxon
Matched
pairs
|
Median test
Mann Withney U
test
Kolmogorov
smirnov
|
Friedman
Two way anova
|
Media
extension
Kruskal walls
one way anova
|
3. Hipotesis
Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis
asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antaradua variabel atau lebih.
Contoh: Adakah
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja?
Maka dapat
disimpulkan hipotesis sebagai berikut tidak ada hubungan antar gaya
kepemimpinan dengan efektifitas kerja.
Hipotesis
statistiknya adalah:
a. Ho :
b.
Ha :
Keterangan: = hubungan
Tabel 7. Pedoman untuk memilih teknik
korelasi dalam pengujian hipotesis
Macam Data
|
Teknik
Korelasi yang digunakan
|
Nominal
|
Koefisien
kontigency
|
Ordinal
|
Spearman Rank
Kendal Tau
|
Interval dan ratio
|
Pearson
Product Moment
Korelasi Ganda
Korelasi
Parsial
|
III.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah
ini yaitu:
1.
cara melakukan uji homogenitas dengan
menggunakan uji Bartlet dengan menghitung varians gabungan sampel dengan
menggunakan rumus
dan uji varians terbesar dibanding varian
terkecil dengan menggunakan
uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui pengelompokan berdasarkan variabel terikat memiliki
variansi yang sama.
2. cara
melakukan uji hipotesis yaitu dengan mengetahui jenis data yang akan di uji dan
jenis dari hipotesis yang telah dirumuskan, apabila telah melalui tahap uji
homogenitas maka data akan terkategori homogen atau tidak homogen, selanjutnya
data akan diuji dengan uji hipotesis parametris jika homogen atau non
parametris jika data tidak homogen.
Daftar Pustaka
Ismail,
ahmad. 2009. Hipotesis. Diunduh dari http://www.olahdata-statistik.com/search/label/Hipotesis14/4/2012
Ismail,
ahmad. 2009. Homogenitas. Diunduh dari http://www.olahdata-statistik.com/search/label/Homogenitas14/4/2012
Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Ridwan. 2010. Dasar-dasar Statistik.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Statistik Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar